Pages

Saturday, December 7, 2019

Apa Itu Kelompok Sosial?


A PENGERTIAN KELOMPOK SOSIAL

Definisi menurut beberapa ahli:

1.      Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, kelompok sosial sebagai kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.
2.      Soerjono Soekanto, kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama karena adanya hubungan antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi.
3.    Hendropuspito, kelompok sosial sebagai suatu kumpulan nyata, teratur dan tetap dari individu-individu yang melaksanakan peran-perannya secara berkaitan guna mencapai tujuan bersama.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kelompok sosial merupakan sekumpulan manusia yang memiliki persamaan ciri dan memiliki pola interaksi yang terorganisir secara berulang-ulang, serta memiliki kesadaran bersama akan keanggotaannya dalam suatu kelompok.
B.       SYARAT KELOMPOK SOSIAL
1.         Setiap anggota kelompok memiliki kesadaran bahwa ia bagian dari kelompok tsb.
2.         Adanya hubungan timbal balik antaranggota
3.         Adanya faktor pengikat, seperti kesamaan ideologi, kesamaan kepentingan atau kesamaan nasib
4.         Memiliki struktur, kaidah dan pola perilaku
5.         Bersistem dan berproses
C.  CIRI-CIRI KELOMPOK SOSIAL
1.         Merupakan kesatuan nyata dan dapat dibedakan dari kelompok atau kesatuan manusia lain
2.         Memiliki stuktur sosial yang setiap anggotanya memiliki status dan peran tertentu
3.         Memiliki norma yang mengatur hubungan diantara para anggotanya
4.         Memiliki kepentingan bersama
5.         Adanya interaksi dan komunikasi di antara para anggotanya
D.  DASAR PEMBENTUKAN KELOMPOK SOSIAL
1.         Faktor kepentingan yang sama (Common Interest)
Misalnya : kelompok arisan, kelompok seniman, kelompok olahragawan
2.         Faktor darah dan keturunan yang sama (Common Ancestry)
Misalnya : kelompok keturunan Arab, kelompok keturunan Cina
3.         Faktor geografis
Misalnya : masyarakat yang tinggal di daerah Pantai membentuk kelompok nelayan
4.         Faktor daerah asal yang sama
Misalnya : KMJB (Keluarga Mahasiswa Jabar), Keluarga Besar Minang
E. MACAM-MACAM KELOMPOK SOSIAL
1. Kelompok Semu (Tidak Nyata/Tidak Teratur)
v  Ciri-ciri kelompok semu :
1.      Tanpa rencana dan terbentuknya secara spontan
2.      Tidak terorganisir dalam suatu wadah tertentu
3.      Tidak ada interaksi, tidak ada interrelasi, dan tidak ada komunikasi secara terus-menerus.
4.      Tidak ada kesadaran berkelompok.
5.      Kehadirannya tidak konstan
v  Beberapa kelomok semu yakni:
a.    Kerumunan (Crowd)
Ø Bentuk-bentuk kerumunan
1.    Formal audience / khalayak penonton / pendengar resmi: mempunyai pusat perhatian dan persamaan tujuan tetapi sifatnya sangat pasif
Contoh : penonton boiskop, hadirin suatu khotbah
2.    Planned expressive group : kerumunan yang tidak begitu mementingkan pusat perhatian tetepi mempunyai persamaan tujuan serta kepuasan yang dihasilkan
Contoh : orang yang berdansa, berpesta dan berekreasi
3.    Inconvenient aggregations causal crowds: kerumunan yang bersifat sementara yang ingin mempergunakan fasilitas-fasilitas sama. Dalam kerumunan ini kehadiran orang lain merpakan halangan terhadap tercapainya maksud seseorang.
Contoh : orang-orang yang antri karcis, orang yang menunggu bis
4.    Panic causal crowds / kerumunan panik: orang-orang dalam keadaan panik yang sedang berusaha menyelamatkan dari suatu bahaya.
5.    Spectator causal crowds / kerumunan penonton : terjadi karena orang-orang ingin melihat suatu peristiwa tertentu, hampir sama dengan khalayak penonton tetapi kerumunan penonton tanpa direncanakan.
6.    Acting lawless crowds / acting mobs / kerumunan emosional : mempunyai tujuan tertentu dengan menggunakan kekuatan fisik yang berlawanan dengan norma- norma sosial. Biasanya kumpulan orang-orang tersebut bergerak karena merasakan bahwa hak-hak mereka diinjak-injak atau karena tidak ada keadilan.
7.    Immoral lawless crowds / kerumunan tak bermoral : segala tindakannya berlawanan dengan norma-norma pergaulan hidup. Seperti sekumpulan orang yang mabuk.
b.    Publik (Public)
Ø Ciri-ciri publik (khalayah ramai)
1.      Kelompok yang tidak teratur
2.      Interaksi secara tidak langsung/melalui media massa
3.      Perilaku publik didasarkan pada perilaku individu
4.      Anonim dan terdiri atas berbagai lapisan masyarakat
5.      Mempunyai minat yang sama terhadap suatu masalah
6.      Minat yang sama tersebut belum tentu mempunyai opini atau pendapat yang sama terhadap suatu masalah
7.      Berusaha menguasai masalah tersebut
8.      Adanya kecenderungan mereka berfikir rasional

2. Kelompok Nyata 
1. Kalasifikasi kelompok sosial menurut Biestedt ada 4 yakni:
A.   Statistical Group (Kelompok Statis)
Ø  Ciri-ciri kelompok statis
1.      Tidak direncanakan, tidak disengaja, tidak berarti sangat mendadak / spontan tetapi sudah terbentuk dengan sendirinya
2.      Tidak terhimpun dan tidak terorganisir dalam wadah tertentu
3.      Tidak ada interaksi, tidak ada interrelasi, dan tidak ada komunikasi secara terus-menerus
4.      Tidak ada kesadaran berkelompok
5.      Kehadirannya konstan
B.  Societal Group (Kelompok Kemasyarakatan)
Ø  Ciri-ciri kelompok sosieta
1.      Tidak direncanakan, tidak sengaja, terbentuk dengan sendirinya
2.      Kemungkinan terhimpun dalam suatu wadah tertentu
3.      Kemungkinan terjadi interaksi, interrelasi, atau komunikasi
4.      Kemungkinan terjadi kesadaran kelompok
5.      Kehadirannya konstan
C.  Social Group (Kelompok Sosial)
Sering disamakan dengan masyarakat dalam arti khusus. Terbentuk karena adanya unsur-unsur yang sama, seperti tempat tinggal, pekerjaan yang sama, kedudukan yang sama, atau kegemaran yang sama. Memiliki anggota yang berinteraksi dan melakukan komunikasi secara terus menerus.
Contoh: keluarga inti batin, tetangga, dan kelompok teman
D.  Association Group (Kelompok Assosiasi)
Ø  Ciri-ciri kelompok asosiasi
1.      Direncanakan atau sengaja dibentuk
2.      Terorganisir secara nyata dalam suatu wadah
3.      Ada interaksi dan interrelasi serta komunikasi secara terus-menerus
4.      Adanya kesadaran kelompok yang kuat
5.      Kehadirannya konstan
Contoh: lembaga pendidikan, kesatuan angkatan bersenjata, partai politik, korps pegawai negeri. dll.
2. Kalasifikasi kelompok sosial Menurut Ferdinand Tonnies:
A.    Gemeinschaft (Paguyuban)
Kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah dan kekal.
Ø  Ciri-ciri Gemeinschaft
1.         Intimate, hubungan yang intim dan mesra
2.         Private, hubungan yang bersifat pribadi, yaitu khusus untuk beberapa orang saja
3.         Exclusive, Secara khusus
Ø  Bentuk Gemeinschaft
1.         Gemeinschaft by blood (ikatan darah)
Contoh : keluarga , kelompok kekerabatan
2.         Gemeinschaft of place ( tempat)
Contoh : Rukun Tetangga, Rukun Warga
3.         Gemeinschaft of mind (dasar ideologi): terdiri dari individu yang memiliki jiwa dan pikiran yang sama karena ideologi yang sama

B.  Gesselscaft (Patembayan)
Ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek, strukturnya bersifat mekanis dan hubungannya didasarkan pada kepentingan-kepentingan tertentu.
Ø  Ciri-ciri gesselshaft :
1.      Hubungan terbatas pada urusan tertentu
2.      Hubungan antar peran dan status
3.      Bersifat publik life / untuk semua orang

3. Kalasifikasi kelompok sosial Menurut Charles Horton Cooley dan Ellsworth Farris:
A.   Primary Group (Kelompok Primer)
Suatu kelompok yang hubungan antar anggota saling mengenal, kerja sama tatap muka yang intim, dan bersifat informal
B.   Secondary Group (Kelompok Sekunder)
Suatu kelompok yang hubungan antar anggotanya bersifat formal, impersonal atau tidak perlu mengenal secara pribadi, sifatnya tidak begitu langgeng, dan didasarkan pada asas manfaat.
4. Klasifikasi menurut pendapat Robert K. Merton
A.     Membership Group, merupakan kelompok sosial yang setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut
B.     Reference Group, kelompok sosial menjadi acuan bagi seseorang dan bukan anggota kelompok untuk membentuk pribadi dan perilakunya sesuai dengan kelompok acuan.
5. Klasifikasi menurut W.G. Sumner
A.     In Group (kelompok dalam). Kelompok sosial tempat individu mengidentifikasikan dirinya.
B.     Out Group (kelompok luar). Kelompok yang menjadi lawan in group, menjadi dasar munculnya sikap etnosentris.

No comments:

Post a Comment